Langsung ke konten utama

KEMATIAN DAN KEBAHAGIAN




KEMATIAN DAN KEBAHAGIAN
       Oleh : Sukmawati Maghfurina Hasyim

Kebahagiaan atau kesedihan didalam keabadian sepenuhnya tergantung pada diri kita masing masing. Simplenya Jika kita menginginkan kebahagiaan, maka menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan. Demikian juga sebaliknya. Mengenal diri lewat merenungi kemahabesaran dan keagungan Allah SWT menjadi salah satu cara menemukan kebahagiaan. Sedangkan kematian adalah kepastian bagi setiap insan yang bernyawa. Oleh sebab itu kebahagiaan yang sesungguhnya akan tercipta sepenuhnya dengan cara bagaimana kita mempersiapkan kematian itu sendiri. Lantas dengan apa kita menyiapkan bekal kematian. Tidak lain Allah SWT menciptakan hambanya untuk beribadah, Mencegah dari yang murka dan melaksanakan apa yang di perintahkan. Sedangkan beribadah kepada Allah merupakan tujuan hadirnya kita di muka bumi, dan semua akan berakhir seiring dengan bergulirnya waktu.
Sejatinya setiap insan pada hakikatnya adalah pulang, iya pulang pada sang maha khaliq rabbul ‘arsyil kabir. Tentu ibarat orang yang akan bepergian maka ia akan membawa bekal, mempersiapkan apa yang ia butuhkan. Contoh kecil setiap kita tentu pernah treveling bukan? Nah , dari situ apakah kita tidak membutuhkan persiapan?. Tentu aka ada persiapan barang-barang yang akan dibawa.  Begitu juga dengan kehidupan yang fana ini. Tentu manusia akan mempersiapkan bekal yang nantinya akan dipertanggungjawabkan atas apa yang telah diperbuat. Semua itu tidak lebih dari ujian akan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Beribadah kepada sang pencipta sudahlah menjadi kewajiban seorang hamba kepada sang kholiq. Sedangkan dunia adalah tempat manusia berpijak, sudah semestinya kita berfikir siapa yang memebrikan kehidupan ini, memberikan begitu banyak kenikmatan jasmani dn rohani yang sepatutnya kita syukuri. Maka dunia ini lah tempat kita mencari bekal untuk kelak kehidupan di akhirat. Jika kematian adalah gerbang yang mengantarkan manusia menuju kehidupan yang sejati, maka kehidupan didunia berperan penting dalam menentukan kebahagiaan haqiqi di dalam kehidupan selanjutnya. Kebahagiaan akan kita dapatkan sejalan dengan apa yang kita tanam selam hidup yang kita jalani. Dunia tidak ubahnya lahan untuk mengumpulkan bekal di kehidupan akhirat kelak. Jika kebaikan yang kita semai maka kebahagiaan yang akan kita petik, Begitupun sebaliknya, jika keburukan yang kita tanam maka kepedihan dan siksa yang akan kita panen di akhirat kelak.
           
Sekian Semoga Bermanfaat J J J


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proposal Training Tour Leader

PROPOSAL A.     Pendahuluan Generasi muda adalah generasi harapan bangsa yang akan membawa perubahan besar untuk negeri ini. Terlebih Mahasiswa sebagai agen penggerak perubahan dan Sosial ( Agent of Change and Social ) memiliki peran yang sangat urgen sebagai pemegang estafet kepemimpinan di masa mendatang serta menjadi pelopor terbentuknya perekonomian nasional yang tangguh dan profesional. Oleh karena itu sudah saatnya dilakukan perubahan paradigma berpikir di kalangan mahasiswa, yaitu dari pola pikir sempit mencari kerja setelah lulus kuliah menjadi pencipta lapangan kerja yang berbasis pada penciptaan usaha kecil ,menengah, sampai pada penciptaan usaha berskala besar sehingga Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan menjadi pelopor pencetak wirausaha-wirausaha muda yang berkualitas. Oleh sebab itu dibutuhkan pengetahuan kemampuan serta keyakinan dalam berwirausaha yang berkualitas. Bahasa , merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia se...

Contoh Soal Ujian Akhir Semester Filsafat Islam

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH                : Filsafat Islam DOSEN                         : Dr. Ilyas Supena, M.Ag Sifat Ujian                  : Open Book (dilarang kerjasama)   Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas! 1.      Di era klasik, Filsafat Islam berkembang di dua wilayah dengan arah perkembangan orientasi yang berbeda; Baghdad di satu sisi dan Andaluis di sisi lain. Jelaskan orientasi pemikiran filsafat yang berkembang di Baghdad! Jelaskan orientasi pemikiran filsafat yang berkembang di Andalusia!