PERANG
PADA ZAMAN ROSULULLAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sirah
Nabawi
Disusun
Oleh:
1. Alfiatur
Rofikoh
(131311010)
2. Reni
Megawati (131311012)
3. Sukmawati
Maghfurina H (131311013)
FAKULTAS DAKWAH DAN
KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
WALISONGO
SEMARANG
2014
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah
menyebarkan agama Islam mendapatkan berbagai tantangan dan hambatan .Mulai dari
ejekan ,hinaan ,cacian bahkan tindakan fisik yang dilakukan kaum kafir . Akan
tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat Rosulullah dalam membawa misi nya
menyebarkan agama Islam yang Rahmatallilngalamin yakni mendakwahkan risalah
Islmiyah bagi seluruh umat di alam semesta ini.Tak terkecuali dengan adanya
peperangan pada zaman rosulullah seperti perang Badar Uhud dan Khondak.Terdapat
banyak factor yang melatarbelakangi terjadinya sejumlah peperangan antara Nabi dengan kaum musrikin .Diantaranya
Iri hati,cemburu serta dendam batin antara kaum musrikin kepada agama Islam
Khususnya Nabi Muhammad SAW.
Sejak kedatangan Rosulullah di Madinah
,masyarakat kafir Quraisy tidak senang melihat keberhasilan yang dicapai rosulullah
diantaranya mempersatukan masyarakat Madinah.Orang orang kafir semakin kuat
untuk menggagalkan visi misi Rosulullah dalam berdakwah .Berbagai cara licik
mereka lakukan sehingga peperangan pun tidak dapat dihindari.Oleh karena itu
makalah ini akan membahas peperangan yang terjadi pada zaman Rosul dalam
membawakan panji panji Islam Rahmatallilngalamin.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
sejarah dan hikmah terjadinya perang Badar?
2.
Bagaimana
sejarah dan hikmah terjadinya perang Uhud ?
3.
Bagaimana
Sejarah dan hikmah terjadinya perang Khandak?
II.
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
dan Hikmah Perang Badar
Terdapat banyak factor
yang melatar belakangi terjadi sejumlah peperangan pada zaman nabi Muhammad Saw
dengan kaum musrikin Mekah , diantaranya perang Badar yang tercatat sebagai
perang pertama dalam sejarah Islam .Diantara sebab yang melatar belakangi
peperangan tersebut adalah irihati,kecemburuan dan rasa dendam terhadap Nabi
Muhammad dan pengikutnya. Sejak Nabi Muhammad Saw datang ke Madinah ,beliau
berhasil mempersatukan masyarakat Madinah. Sehingga Nabi diakui sebagai
penguasa di kota Madinah. Sukses besar inilah yang mendorong timbulnya
kecemburuan dan benih benih permusuhan kaum musrikin Mekah berkobar kembali.[1]Musrikin Mekah menyatakan
sikap permusuhan dan mengancam Nabi Muhammad beserta pengikutnya.
Meskipun masyarakat
Madinah manerima dan meyakini kebenaran dakwah Islam ,namun ada sebagian dari
mereka yang sembunyi-sembunyi melepaskan daerahnya dari kekuasaan Nabi Muhammad
Saw .Di bawah pimpinan Abdullah bin Ubay Salul, mereka menjalin hubungan
rahasiadengan kaum kafir makah. Secara sembunyi-sembunyi mereka melaporkan
perkembangan umat Islam di Madinah sehingga kekuatan politik Nabi Muhammaddapat
ditekan .Bersama dengan ini orang orang Mekah sering melakukan perampokan
diwilayah perbatasan Madinah. Mengatasi hal tersebut Nabi Muhammad Saw
membentuk sebuah tim yang beranggotakan 9 orang yang dipimpin oleh Abdullah bin
Jashsy [2]untuk mengintai gerak gerik
musuh Isalm.
Secara sepontan tim ini
menghadang Kabilah Quraisy. Terjadilah insiden sengit diantara mereka.[3] Dalam insiden ini ,Seorang
pemimpin kaum Quraisy bernama Amr bin Hazrami mati terbunuh. Insiden ini yang
menyulut berkobarnya peperangan diantara kedua belah pihak. Bersama dengan
Insiden ini, tersebar isu bahwa Kabilah Abu Sufyan diserang oleh pasukan Islam ketika
sedang dalam perjalanan menuju Syiria . kerena termakan isu tersebut Abu Sufyan
mengumpulkan pasukan untuk melancarkan serangan balasan ke Madinah .Mendengar
hal tersebut Nabi Muhammad mempersiapkan pasukan militer untuk menghdang
kabilah Abu Sufyan dari Syiria, dengan demikian berkobarnya api peperangan
antara kedua belah pihak yang tidak dapat di hindarkan. Peperangan terjadi pada 17 Ramadhan,tahun ke 2H
bertepatan dengan tanggal 8 Januari 623 M di salah satu sumber mata air
tepatnya daerah lembah Badar. Kerena itu pertempuran ini disebut“Perang
Badar“
Kaum Quraisy maju dengan
pasukan besar yang terdiri dari 1000 lelaki, 600 pakaian perang, 100 ekor kuda,
dan 700 ekor unta, dan persediaan makanan mewah yang cukup untuk beberapa hari.
Sedangkan pasukan kaum muslimin hanya 313 orang, dari shabat Muhajirin 82 orang
dan shabat Anshor 231.[4]
Menurut catatan sejarah
Nabi Muhammad telah menetapkan suatu tempat sebagai benteng pertahanan dimana
diperkirakan pasukan musuh akan tiba di tempat tersebut ketika matahari
terbenam. Pada saat itu pasukan Nabi telah menguasai wilayah sekitar lembah
al-Arish , Sebagai strategi memblokir arus air menuju musuh. Kemudian Sa'ad bin
Muadh mengusulkan untuk membangun benteng untuk Rasulullah SAW untuk melindungi
beliau dan sebagai markas bagi pasukan Muslimin. Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra.
tinggal di dalam benteng sementara Sa'ad bin Muadh dan sekumpulan lelaki
menjaganya.
Sebelum peperangan
Rasulullah Saw telah menghabiskan sepanjang-panjang malam dengan berdoa dan
beribadah kepada Allah agar memberikan keberhasilan dalam melawan kaum kafir
Mekah yang jumlahnya lebih besar .
Strategi lain yaitu
Instruksi dari Nabi bahwasannya jangan sekali kali beranjak meninggalkan tempat
tempat pertahanan . Jangan memulai menyerang melainkan menunggu perintah
.Jangan sekali kali meluncurkan serangan anak panah sementara pihak musuh masih
kuat, bidikkan mata panah kalian pada sasaran musuh yang jelas. Ketika musuh
sudah dekat lemparkan lembing dan tombak kalian.Pedang hanya dipersiapkan
sebagai senjata terakhir jika harus bertanding satu lawan satu .[5]
Dalam peperangan ini
umat Islam mendapatkan kemenangan yang sangat gemilang .Sejumlah pasukan musuh
mati terbunuh, sebagian lain melarikan diri dan sebagian lain menjadi tawanan .
Dalam pertempuran ini Abu jahal tewas dan sebanyak 14 pejuang muslim gugur
sebagi syuhada’. Pejuang yang gugur sebagai syuhada’terdiri dari 6 orang
Muhajirin dan 8 orang kaum Anshor.
Kebijakan Rasulullah Saw
dalam menyikapi para tawanan adalah mereka harus diberlakukan sebagaimana
manusia dijaga kesehatannya di beri pakaian ,makan ,nabi juga memberikan
pelajaran baca tulis. Selain itu ,Nabi juga mengambil kebijakan untuk
membebaskan mereka dengan uang tebusan sebesar 4000 dirham per orang .
Adapun hikmah dari
kemenangan perang Badar ini adalah
v Sebagai titik tolak bagi perkembangan
Islam untuk terus bertahan dari berbagai tantangan kaum kafir Quraisy
v posisi kepemimpinan Rasulullah Saw
semakin kuat di Madinah. Beliau dapat mengeluarkan salah satu suku Yahudi
yang sering mengancam kedudukan politiknya di Madinah, yaitu Bani Qainuqa.
v Perang Badar juga telah
memperkuatkan kepercayaan orang Islam kepada nabi Muhammad serta ajaran Islam. Mereka
sanggup berkorban jiwa untuk kepentingan Baginda dan agama Islam.
B.
Sejarah dan Hikmah Perang Uhud
Perang uhud dilatar belakangi oleh kekalahan kaum Quraisy pada perang
Badar. Sehingga timbul rasa
keinginan untuk membalas dendam kepada kaum muslimin di Madinah. Mereka
kemudian mempersiapkan pasukan perang yang jumlahnya 3000 orang prajurit.
Sementara kemenangan orang islam, orang Yahudi semakin meningkatkan semangat
mereka untuk memerangi kaum muslimin. Kaum Quraisy kemudian mengirim pasukannya
ke Madinah yang dipimpin Khalid bin Walid. Nabi kemudian membawa pasukannya
yang berjumlah 1000 orang ke Madinah untuk menyambut kedatangan orang-orang
Quraisy. Namun sebelum melewati gerbang kota Abdullah bin Ubay pimpinan yahudi,
beserta 300 orang memisahkan diri dari pasukan Nabi, ini merupakan bentuk
penghianatan orang-orang Yahudi terhadap kaum muslimin. Mereka adalah kaum munafik
yang imannya belum teguh.
Perang uhud terjadi di Bukit Uhud. Sebuah tempat yang letaknya beberapa
kilometer dari Madinah. Perang ini terjadi pada tahun ke 3 H atau setahun
setelah perang Badar. Dalam perang ini, semangat tempur kaum muslimin sangat
tinggi, sehingga mampu mengimbangi kekuatan pasukan Quraisy yang jumlahnya
berlipat. Nabi mengatur strategi untuk bertempur. Beliau memerintahkan 50 orang
ahli panah dikepalai Abdullah bin Jabir supaya tetap dipuncak bukit dekat jabal
Uhud, dan yang lainnya pergi menghadapi musuh.[6]
Perang uhud dimulai dengan perang tanding yang dimenangkan tentara
islam, akan tetapi kemenangan tersebut
digagalkan oleh godaan harta, yakni prajurit islam sibuk memungut harta
rampasan. Pasukan Khalid bin Walid memanfaatkan keadaan tersebut dan menyerang
balik tentara islam. Tentara islam menjadi terjepit dan porak-poranda,
sedangkan Nabi Muhammad saw. sendiri terkena serangn musuh dan beliaupun
terluka bahkan dikabarkan oleh lawan bahwa Nabi Muhammad saw telah wafat.
Pasukan Quraisy kemudian mengakhiri pertempuran tersebut. Perang Uhud telah
mengorbankan 70 pejuang islam 6 orang dari Muhajirin dan 64 lainnya dari
Anshar, dan paman Nabi yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib. Namun pengorbanan
mereka semakin membakar semangat juang kaum muslimin untuk menghadapi musuh
islam.[7]
Adapun hikmah perang Uhud antara lain yaitu:
a.
Karena tidak mematuhi perintah Nabi yang telah
memerintahkan kepada pemanah supaya tetap di puncak bukit, akan tetapi mereka
melupakan perintah karena memburu harta rampasan.
b.
Beramal bukan semata-mata karena Allah. Sebab demi
mereka melihat harta rampasan yang begitu menggoda kaum muslimin terus melupakan
perintah Nabi, maka akibatnya adalah sangat mengecewakan dan memilukan hati.[8]
C.
Sejarah dan Hikmah Perang Khandak
Sejarah perang khandaq terjadi pada
bulan Syawal tahun 5H. Sedangkan tempat terjadinya perang khandaq disekitar
kota Madinah, dibagian utara. Penyebab peperangan khandaq ditunjukkan oleh nama
itu, gabungan dari golongan-golongan yang berkumpul dari sana-sini dengan
maksud hendak menumpas Islam dan Muslim.
Menurut keinginan kaum Quraisy
perang khandaq ini adalah perang yang terakhir untuk menyelesaikan “sengketa”
antara Makkah dan Madinah,sesudah berlangsung sekian lama. Karena itu, Abu
Sufyan mengumpulkan segenap kekuatan yang dapat dikumpulkannya, daan melakukan
segenap tipu daya, dengan penghargaan agar usaha yang terakhir ini memberi
hasil yang gemilang.
Bukan kaum Quraisy saja yang
menyeburkan diri ke medan peperangan, orang-orang Yahudi yang gigih dan degil
itu juga ikut. Mereka datang dari Khaibar untuk bersekutu dan menambah
keekuatan kaum Quraisy.Selain dari kedua kekuatan yang telah bersekutu tersebut
ini, ada golongan-golongan lain, terdiri atas Bani Salim, Bani Asad, Gathfan,
Bani Murrah, Bani Asyja’ yang menambah kekuatan lawan kaum Muslimin.
Posisi kaum Muslimin dalam
ppeperangan Khandaq adalah posisi membela dan mempertahankan diri. Salman al
Farisi mengusulkan kepada Rasulullah supaya membuat sebuah Khandaq (parit)
disebelah utara kota, sedangkan bagian kota sebelah barat haruus dijaga
bersama-sama.Usulan Salman ini diterima Nabi.[9]
Ketika membuat parit itu Rasulullah sendiri yang mengatur dan memulai pekerjaan
itu. Kaum Quraisy telah datang menerang bersaama-sama dengan qabiilah-qabilah
Arab yangg dibawah pengaruhnya Kinanah, Ghathfaan dan lain-lain, jumlahnya
tidak kurang dari 10.000 orang.
Tatkala sampai kabar bahwa musuh
yang sebanyak itu telah dekat, maka ddisuruhnyalah tenttara Muslimin bertahan
ditepi kota sebelah Timur, membelakang ke Bukit Assal’a, sebanyak 3000 orang.
Quraisy berhenti di muara tempat yang biasa dilalui banjir dan Ghatfaan
berheenti di dekat Uhud.
Dua puluh hari lamanya mereka
berperang dengan tentara kaum Muslimin, tetapi berarti menyerb ddidalamm kota
Madinah, sehingga serangan itu tidak nampak hasilnya. Rupanya timbul
perselisihan didalam kalangan mereka sama mereka,musrikin dan Yahudi, sehingga
penyerangan ittu gagal, karena kehilangan persatuan, dan malamnya datang angin
badai besar, sehingga terbonngkarlah khaimah-khaimah tempat mereka bermalam,
maka kucar-kacirlah tentara sekutu yaang telah pecah persatuannya itu.[10]
Hikmah Perang Khandaq
Kemenangan umat
Islam dalam perang khaondak membuat namma umat islam dan kota madinah semakin
harum dan di segani sehingga para pembesar negeri tetangga menawarkan diri
untuk bekerjasama dengan kekuatan kaum muslimin di madinah .Pada tahun ke 6 H
nabi Muhammad menetapkan ketentuan yang berlaku bagi seluruh penganut agama
Kristen . Mereka tidak diwajibkan membayar pajak ,Tidak seorang pun yang dpat
dipaksa keluar dari biaranya dan tidak ada sebuah gerejapun yang di robohkan .
III.
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Dari ke tiga perang pada zaman
Rosullullah Saw diatas yakni perang Badar, Uhud Khandak dapat di tarik kesimpulan
bahwasanya Perang adalah jalan terakhir ketika sudah tidak ada cara lain. Adanya peperangan pada zaman rosulullah
seperti perang Badar Uhud dan Khondak.Terdapat banyak factor yang
melatarbelakangi terjadinya sejumlah peperangan
antara Nabi dengan kaum musrikin salah satunya dipicu oleh api dendam
iri hati , ada juga penyebab lain yang tidak kalah pentingnya yaitu misi
menyelamatkan jalur bisnis mereka ke Syam dari kaum Muslimin yang dianggap
sering mengganggu. Mereka juga berharap bisa memusnahkan kekuatan kaum Muslimin
sebelum menjadi sebuah kekuatan yang dikhawatirkan akan mengancam keberadaan
Quraisy.ketika sudah dalm medan pertempuran di
Setiap peperangan haruslah menaati pemimpin perang agar kebersamaan ,kekuatan
tidak lemah dan tidak mudah dipatahkan oleh musuh. Setiap peperangan juga harus
di awali dengan rasa keikhlasan dan
Jihad fi sabillillah bukan karena harta atau ingin mati syahid dsb.
b.
Penutup
Demikian makalah
ini yang dapat kami paparkan mengenai Perang
Pada zaman Rosulullah. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan
karena terbatasnya pengetahuan kami dan kurangnya rujukan atau referensi.
Penulis berharap pembaca budiman dapat memberikan kritik dan saran yang
konstruktif kepada pemakalah demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis dan pembaca budiman. Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
Chalil,
Moenawar,. Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, (Jakarta: Bulan Bintang
1980).
Hamadah, Faruq. Sirah Nabawiyah. (Jakarta: Gema Insani Press 1998).
Hamka, Sejarah Umat Islam .(Jakarta: Bulan Bintang 1975) .
Ja’kub, Ismail,. Tarich Islam ,( Medan: Widya Djakarta 1972
).
Munir,Amin Samsul,. Sejarah
Peradaban Islam, ( Jakarta: Amzah 2009 ).
Murodi., Sejarah Kebudayaan Islam.Murodi, (Semarang: PT
Karya Toha Putra 2002).
Syalabi,Ahmad , Sejarah dan Kebudayaan Islam Jilid 1,
(Jakarta: Mutiara Sumber Widya , 1997).
Wafiah, Sirah Nabawiyah (Semarang: Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo Semarang 2013 ).
[1] Dr. H. Murodi, MA, Sejarah Kebudayaan Islam ,(Semarang : PT
Toha Putra, 2002),hlm 23.
[2] K.H moenawar Chalil , Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW,
(Jakarta: Bulan Bintang 1980).,hlm 296.
[3] Menurut buku Sejarah Kebudayaan Islam Dr,Murodi Insiden Ini
terjadi di daerah Nakhlah yaitu sebuah padang rumput dekat kota Makah .
[4] K.H moenawar Chalil , Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW,
(Jakarta: Bulan Bintang 1980).,hlm 297.Ket lain menyebutkan “,Menurut
riwayat Ibnu Hisyam terdiri dari 314 yaitu kaum Muhajirin 83 orang, (riwayat
ini menyebutkan pribadi nabi blm terhitung) maka dari itu dengan pribadi nabi
menjadi 315. Menurut riwayat imam As-Suhaili, sebagai mana tersebut dalam kitab
‘ fathul Bari Syarah Bukhari jilid ke 7’ menjelaskan bahwasanya ketika itu jin
menjadi pasukan perang berjumlah 70 .
[5] Dr. H. Murodi, MA, Sejarah Kebudayaan Islam ,(Semarang : PT
Toha Putra, 2002),hlm 25.
[6] Drs. Samsul Munir Amin, M.A., Sejarah
Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah 2009), hal, 74
[7] Dra. Wafiyah, Sirah
Nabawiyah, (Semarang: Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang 2013), hal,
96.
[8] H. Ismail Ja’kub, S.H., M.A., Tarich Islam, (Medan: Widjya Djakarta 1972),
hal, 60.
[9] A. Syalabi,Sejarah dan
Kebudayaan Islam Jilid I,(Jakarta:Mutiara Sumber Widya,1997),hlm.179.
[10] Hamka,Sejarah Umat Islam,(Jakarta:Bulan
Bintang,1975),hlm.167-168.
Makasih🙏😅
BalasHapus